(Materi Kolom Hikmah Buletin Tanbih edisi 3 / april 2012)
Hadlratusysyeikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Risalah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah, merangkum beberapa tanda zaman akhir. Menurut beliau tanda-tanda zaman akhir itu bisa dilihat di antaranya: Pertama, tidak ada lagi orang yang mau tolong-menolong dalam persoalan dan urusan agama. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Saw: Rasulullah Saw bersabda: “Akan datang kepada umat manusia suatu zaman di mana orang yang sabar dalam persoalan agama ibarat menggenggam bara.” (HR. At-Tirmidzi dari sahabat Anas ibn Malik r.a)
Kedua, banyak ahli ibadah tetapi tidak berbekal ilmu, banyak pula ahli baca al-Qur’an tetapi fasik (HR. Abu Nu’aim dari Anas ibn Malik). Dengan kata lain, banyak orang yang beribadah tetapi tidak didasari dengan ilmu, dan juga banyak ahli baca al-Qur’an tetapi perilakunya tidak mencerminkan akhlak al-Qur’an.
Ketiga, umat Islam berlomba-lomba dan bermegah-megahan membangun masjid (HR. Abu Daud & Ahmad dari Anas ibn Malik). Masjid hanya dijadikan simbol, tetapi tidak dibarengi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemaslahatan umat. Masjid hanya berdiri sebagai bangunan, tetapi tidak sebagai sebuah aktivitas.
Keempat, orang-orang yang suka memutus tali silaturrahmi dan persaudaraan, orang jujur justru tidak dipercaya, tetapi orang yang suka mengkhianati janji justru diberi kepercayaan (HR. Ath-Thabrani dari Anas ibn Malik). Semoga pertanda yang diuraikan tersebut dapat memberikan permenungan kepada kita. Wallahu a’lam.
(Ahmad Munir, disarikan dan dikembangkan dari kitab “Risalah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah” fashal “Fi Dzikr amarah Iqtirab as-Sa’ah”).
Hadlratusysyeikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Risalah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah, merangkum beberapa tanda zaman akhir. Menurut beliau tanda-tanda zaman akhir itu bisa dilihat di antaranya: Pertama, tidak ada lagi orang yang mau tolong-menolong dalam persoalan dan urusan agama. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Saw: Rasulullah Saw bersabda: “Akan datang kepada umat manusia suatu zaman di mana orang yang sabar dalam persoalan agama ibarat menggenggam bara.” (HR. At-Tirmidzi dari sahabat Anas ibn Malik r.a)
Kedua, banyak ahli ibadah tetapi tidak berbekal ilmu, banyak pula ahli baca al-Qur’an tetapi fasik (HR. Abu Nu’aim dari Anas ibn Malik). Dengan kata lain, banyak orang yang beribadah tetapi tidak didasari dengan ilmu, dan juga banyak ahli baca al-Qur’an tetapi perilakunya tidak mencerminkan akhlak al-Qur’an.
Ketiga, umat Islam berlomba-lomba dan bermegah-megahan membangun masjid (HR. Abu Daud & Ahmad dari Anas ibn Malik). Masjid hanya dijadikan simbol, tetapi tidak dibarengi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemaslahatan umat. Masjid hanya berdiri sebagai bangunan, tetapi tidak sebagai sebuah aktivitas.
Keempat, orang-orang yang suka memutus tali silaturrahmi dan persaudaraan, orang jujur justru tidak dipercaya, tetapi orang yang suka mengkhianati janji justru diberi kepercayaan (HR. Ath-Thabrani dari Anas ibn Malik). Semoga pertanda yang diuraikan tersebut dapat memberikan permenungan kepada kita. Wallahu a’lam.
(Ahmad Munir, disarikan dan dikembangkan dari kitab “Risalah Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah” fashal “Fi Dzikr amarah Iqtirab as-Sa’ah”).
Category:
0 komentar:
Posting Komentar